Assalamualaikum wr. wb.
Been a long time since my last post, eh? So, here I am.
Kesibukan kuliah membuat gue nggak mendapat kesempatan untuk menulis blog ini. Lagian, gue juga bingung mau nulis apaan.
Sekarang, tiba-tiba gue kecantolan ide untuk menulis post disini mengenai sahabat, dan persahabatan.
Persahabatan bisa terjalin kapan dan dimana saja, dengan siapa dan berapa orang, bagaimana terjalinnya, dan mengapa bisa terjalin persahabatan tersebut.
Biasanya, pada awal mulanya terbentuk persahabatan itu krn ada kecocokan satu sama lain. Iya nggak? Iya dong, aneh lah kalo ngerasa nggak cocok tiba-tiba main bareng yang ada ngomongin terus di belakang :p
Tapi, biasanya juga, apalagi people nowadays, selalu menjaga image mereka, alias jaim, saat awal kenal.
Jadi, kalo tiba-tiba ada orang yang bisa main bareng krn merasa ada kecocokan, bisa aja kan itu cocoknya pas one of them lagi jaim?
Apa sih sahabat itu? Someone who lets me to have a total freedom to be myself, loves me for who I am, but somehow still inspires me to be a better person. Sahabat bakal terima lo apa adanya, gimanapun kondisi lo. Those who ngaku-ngaku sebagai sahabat lo bakal terima itu, dan tetep sayang sama lo. Tapi, seorang sahabat nggak bakal cuma diem kalo ngeliat sahabatnya do something bad. Mereka bakal ngomong, atau at least nunjukin hal-hal yang mungkin bisa mendorong lo untuk menjadi pribadi yang baik.
Here, in this university life, gue menemukan banyak pelajaran hidup yang rasanya belum terlalu gue dapet di high school life. Orang-orang yang gue temuin disini lebih beragam, lebih banyak jenisnya. Dengan jenis yang saaaaaangat banyak ini, nggak gampang buat gue nemuin those who really fits in me.
Yulvia Rahmi
Anak Ayah
Gue pertama kali menemukan Yulvi di SMP Alpus, tapi gue cuma sekedar tau nama
dan muka doang. Baru di SMA Alpus 3 kita ditakdirkan kenal, malah main bareng.
Akhirnya kita dipertemukan lagi di Psikologi Untar.
She's a yes woman. Maksudnya? Apapun yang kita lakukan, dia mah iya-iya aja.
She's good to be a listener. Dia lebih terbiasa hanya mendengarkan sambil tersenyum,
tanpa ikut berbicara. Dia baru ikut berbicara saat kita meminta komentarnya.
Jadi, kalo mau ngobrol sama Yulvi itu, tanya aja terus. Biar dia jawab terus.
Yupi juga adalah anak ayah. Dia anak tunggal alias satu-satunya, sehingga sang
ayah selalu mengantar-jemput Yulvi. Oh iya, suara Yulvi imut loh. Gue aja sampe
suka banget ngikutinnya. Apalagi kalo Yulvi lagi jawab telfon dari ayah, sampe
hafal gue sama kalimatnya.
Devi Ariya Paramita
Chibi
Pertama kali kenal Chibi di... group BBM FPsi Untar 2012. Waktu itu belum mulai
perkuliahan, jadi ada yang niat mencari-cari anak Psiko Untar di Twitter dan made
a BBM group. Disitu gue kenal seorang Devi dan follow IG nya, pas gue liat, "anjir
ni orang mirip banget ama Cherrybelle dah." Karena gue orangnya kalo ngomong
asal ceplos, pas ospek ketemu dia, gue langsung ngomong aja "eh Devi, lo mirip
Cherrybelle deh." eversince, gue manggil dia Chibi dan panggilan itu menyebar ke
seluruh dunia sehingga sekarang dia lebih terkenal dengan nama Chibi yay! She must
be so proud of me. gaklah. dia bete dibilang cherrybelle HAHA!
This so-Cherrybelle-girl adalah seorang yang sangaaaaat terbuka pada sahabatnya.
Dia selalu positive thinking sampe kita yang dengerin positive thinkingnya dia aja
geregetan. Dia sangat ekspresif, kalo nggak percaya coba aja BBMan sama dia, gue
yakin lo bakal kebanjiran emoticons. Dia mengajarkan kita bahasa campuran di SMA
nya, maka kalian jangan bingung kalo gue tiba-tiba sering ngomong "awak", "cemana",
or else, itu virus dari Chibi! Dia orang yang sangat sabar, nggak heran kalo sampe saat
ini dia masih bertahan dan akan terus bertahan LDR-an sama pacarnya yang nggak
pulang-pulang sekolah pilot di Filipina.
Tri "Galak" Patasik
Gue inget banget, the very first time I saw Tri itu pas ospek, pas mau di absen gitu dan dia
panik sendiri krn namanya nggak dipanggil-panggil. Kebetulan NIM dia saat itu adalah
NIM paling akhir yang ternyata belum ada di absen. Nah, nggak tau jodoh apa gimana, gue
ditakdirkan satu kelompok ospek sama dia. Disitu, gue jadi berteman sama nyonya galak ini.
Manusia ini sifatnya nggak jauh beda sama gue. Dia partner nge-spy (biar kelihatan
lebih keren aja daripada kepo) gue, partner marah-marah gue, partner belajar gue,
partner mandi gue malah! haem... Tri ini the real definition of cantik pinter. Maksudnya...
wajahnya cakep, tapi otaknya gak kalah cakep. Tapi kalo udah bete, ancur dunia, ancur!
Galaknya cui, masya Allaaaaaahh..... takut gue. Tapi she knows me better than myself.
She has through so much in life so that she's now not just a good listener, tapi juga a good
advicer. YASEEEK. Dia jarang ngeluh, paling sekalinya ngeluh cuma kalo badannya
lagi sakit-sakit dan berikutnya dia bakal minta gue untuk mijetin dia. And yes, gue emang
menjadi tukang pijet pribadi Tri Patasik tanpa bayaran selain cinta, kasih sayang, dan
luapan amarah beserta muka galaknya. Nyet, sepertinya I spent too much time on ngetik
these promosiin Tri deh?
Those 3 people punya kepribadian yang beda-beda, banget. Kita berempat nggak ada yang bener-bener sama 100%, yaiyalah, mau lo cari sampe jungkir balik koprol-koprol roll depan roll belakang kayang ke ujung dunia juga you will never ever find someone yang bener-bener kayak lo, what we need is just let them be themselves, appreciate them, dan jangan lupa, inspire them to be better persons.
I'm maybe not perfect, but at least, I'm definitely not fake, and I got these 3 lovely girls as bestfriends, that take me for who I am.
My best friends and I are so hilarious.
I feel bad for the people who don't get
to listen to our conversations and
enjoy our hilariousness. :P
So now I'm gonna have a date with my Science of Psychology by Laura A. King..
I'm outta here! Gbye <3
No comments:
Post a Comment